Inilah Tujuh
Hasil Kesepakatan APEC 2013
NUSA DUA, KOMPAS.com —
Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara kerja sama ekonomi Asia Pasifik (KTT
APEC) pada 7-8 Oktober 2013 ini telah menghasilkan tujuh kesepakatan. Hal ini
diharapkan bisa diterapkan di tiap-tiap negara anggota APEC. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi 21 pemimpin negara APEC mengatakan bahwa
para pemimpin APEC telah menyelesaikan berbagai agenda secara sukses.
“KTT ini telah berjalan baik dan memberikan hasil yang
sangat produktif,” ujar SBY dalam Leaders Press Conference di Sofitel, Nusa Dua,
Bali, Selasa (8/10/2013). APEC tahun ini mengambil tema “Resilient Asia
Pacific-Engine of Global Growth”. Dari hasil pertemuan ini, para pemimpin APEC
menyepakati beberapa hal strategis.
Pertama, para pemimpin menyepakati untuk memperkuat agenda Bogor Goals.
Untuk itulah, para pemimpin APEC bersepakat untuk memperkuat, mendorong, dan
membuka kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
agenda APEC dan saling memberikan keuntungan bagi semua.
Kedua, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan intra-APEC
untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan
multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah
pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan
lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,”
kata Presiden SBY. Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini dengan
membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam
pertemuan WTO di Bali pada Desember 2013.
Ketiga, para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan
konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk itulah,
dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan infrastruktur. Para
pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan mengurangi biaya produksi dan
transportasi, serta memperkuat bahan baku dan memperkuat iklim usaha di antara
anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan infrastruktur akan menciptakan
peluang pekerjaan.
Keempat, para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang kuat, inklusif,
dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk memfasilitasi dan
memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta perempuan pegusaha dan
muda.
Kelima, memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda ini
adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. "Dengan
pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara
menyeluruh,” ungkap Presiden.
Keenam, para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan sinergi dan
melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East Asia Summit
dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk dengan
berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
Ketujuh, kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC sangat
penting untuk mencapai free and open trade investment. Terkait
meningkatkan keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan,
Presiden SBY mengatakan bahwa pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung
perekonomian Indonesia.
“Sekarang kita memiliki semua perjanjian dan komitmen, kita harus menunjukkan
kepada dunia bahwa APEC akan terus memainkan peran penting dalam ekonomi
global. Saya percaya bahwa semua ekonomi APEC akan berbagi tanggung jawab untuk
mewujudkan komitmen-komitmen tersebut,” katanya.
RRT Akui
Puas Kepemimpinan Indonesia di APEC 2013
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Jakarta - Perhelatan ekonomi
dunia, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), sukses digelar di Nusa Dua,
Bali. Para peserta perhelatan akbar itu memuji Indonesia sebagai tuan rumah
penyelenggara atas kesuksesan yang diraih. Salah seorang pejabat senior
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menilai keberhasilan Indonesia sebagai Ketua
APEC 2013 akan dijadikan bahan pembanding oleh RRT sebagai Ketua APEC 2014.
Dalam rilis dari KBRI Beijing yang diterima detikcom, Kamis (10/10/2013),
delegasi RRT pada APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) menyatakan puas atas
penyelenggaraan AELM yang baru saja selesai diselenggarakan oleh Pemerintah RI
di Nusa Dua, Bali, 7-8 Oktober 2013.
Kelancaran penyelenggaraan acara dan pengaturan pertemuan yang dilaksanakan
tepat waktu diakui sebagai dua hal yang sangat mengesankan dan mendukung penuh
kesuksesan acara tersebut, terlepas dari adanya ketidaknyamanan yang tidak
berarti bagi segelintir pihak.
Pelibatan aktif para pasangan kepala negara atau pemerintahan di dalam
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan AELM juga tidak luput dari pengamatan
delegasi RRT, karena dipandang turut mendukung terciptanya suasana hangat
'kekeluargaan' di lingkungan AELM.
Delegasi RRT yang dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping dan diikuti dengan
tiga pejabat tingkat wakil perdana menteri berpartisipasi aktif pada AELM ini
sejak kedatangannya di Bali tanggal 5 Oktober 2013. Di samping diikuti oleh
tiga pejabat tinggi tingkat wakil perdana menteri, delegasi RRT juga diperkuat
oleh 5 orang pejabat tingkat menteri dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Selain memuji keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan perhelatan akbar
tersebut, para pejabat tinggi RRT juga menyatakan puas atas capaian APEC,
yaitu: pertama, memperkuat agenda Bogor Goals; kedua, meningkatkan kerjasama
antar ekonomi APEC dalam bidang infrastruktur, capacity building, dan
memberdayakan perdagangan multilateral; ketiga, meningkatkan konektivitas
institusi dan sumber daya manusia melalui infrastruktur; keempat, memastikan
pertumbuhan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan; kelima, memperkuat
ketahanan pangan; keenam, meningkatkan sinergi dan saling melengkapi dengan
forum multilateral lain, serta ketujuh, kerjasama untuk mencapai perdagangan
yang bebas dan terbuka.
Selama berada di Nusa Dua, selain menghadiri pertemuan dengan para pemimpin
ekonomi APEC, Presiden Xi Jinping juga menyampaikan keynote speech dalam APEC
CEO Summit tanggal 7 Oktober 2013.
Dalam pidato tersebut Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa keberhasilan
pembangunan ekonomi RRT akan sangat menentukan keberhasilan ekonomi kawasan Asia Pasifik. Sebagai
negara perekonomian terbesar kedua di dunia, RRT menawarkan banyak peluang
kerjasama yang hendaknya dapat ditangkap dan ditanggapi secara
positif oleh para ekonomi APEC.
Partisipasi Presiden Xi Jinping dalam AELM 2013 di Nusa Dua, Bali, menyusul
keberhasilan kunjungan kenegaraannya ke Jakarta, Indonesia, 2-3 Oktober 2013
yang dipandang oleh sementara kalangan 'unprecedented and historical'.
Kunjungan kenegaraan tersebut berhasil meningkatkan hubungan Indonesia - RRT ke
tingkat 'comprehensive strategic partnership' dan juga mencatat kesepakatan
bisnis yang bernilai sekitar US$ 30 miliar.
Para Pemimpin APEC Sepakat
Kerjasama Perangi Korupsi
Selasa, 8 Oktober
2013, 17:59 Renne R.A Kawilarang
Para pemimpin KTT APEC 2013
setelah sesi foto bersama, 8 Oktober 2013 ( ANTARA
FOTO/Widodo S. Jusuf)
VIVAnews - Para pemimpin dan
utusan khusus anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tidak saja
menyepakati peningkatan liberalisasi perdagangan dan investasi, namun juga
berkomitmen mendukung kerjasama pemberantasan korupsi. Masalah ini dipandang
telah menggerogoti pertumbuhan ekonomi global.
Demikian salah satu isi Deklarasi Bali, yang dihasilkan para pemimpin dan
utusan dari 21 anggota APEC selama Pekan KTT 1-8 Oktober 2013 di Nusa Dua,
Bali. Pertemuan ini juga melibatkan lebih dari 1.000 pebisnis dan tokoh pemikir
dunia melalui forum APEC CEO Summit dan Dewan Penasihat Bisnis APEC.
Bernama "Deklarasi Bali," APEC mendukung berbagai upaya mendukung
perdagangan bebas sekaligus menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan. Salah
satu masalah yang akan diberantas bersama adalah korupsi.
Dalam deklarasi itu, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan kolaborasi di
kalangan aparat penegak hukum dalam memerangi korupsi, suap, pencucian uang,
dan perdagangan gelap. Kolaborasi ini bisa diwujudkan melalui pembentukan
Jaringan Kerja di Lembaga-Lembaga Penegak Hukum dan Otoritas Anti Korupsi di
kawasan APEC (ACT-NET).
"Ini akan memperkuat kerjasama informal dan formal di tingkat regional dan
lintas perbatasan," demikian bunyi Deklarasi Bali itu.
Korupsi sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi ini juga menjadi perhatian
pemimpin APEC saat berdialog dengan para pemuka bisnis. Bahkan, dalam suatu
sesi di APEC CEO Summit Minggu kemarin, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien
Loong, mengatakan bahwa korupsi sudah menjadi penyakit kanker yang menyakitkan
dan tidak bisa diberantas dengan mudah. Kanker korupsi ini menjadi salah satu
tantangan yang harus diatasi bersama oleh para pemimpin negara dan eksekutif
anggota APEC.
Menanggapi seorang eksekutif yang menjadi penanya, PM Lee menyatakan bahwa
memberantas korupsi ini memang tidak mudah. "Korupsi itu seperti kanker
dalam suatu tubuh. Tidak hanya bisa diberantas satu-satu. Bila hanya diangkat
satu saja, maka akan tumbuh lagi. Ini harus dicabut sekaligus," kata Lee
dalam sesi yang juga diikuti oleh Dennis Nally (Chairman PricewaterhouseCoopers
International Ltd) dan Frank Gaoning Ning (Chairman, COFCO Corporation).
CT: APEC 2013 merupakan terbaik yang pernah dibuat
Ameidyo Daud
Rabu, 9 Oktober 2013 −
19:02 WIB
Wakil Ketua Pelaksana KTT APEC
2013, Chairul Tanjung
RAUT muka sumringah terus terlihat di wajah Wakil Ketua Pelaksana helatan
KTT APEC 2013 Chairul Tanjung. Pasalnya, gelaran berskala internasional
tersebut sukses berat dan terbukti membuat Indonesia mencuri perhatian dunia
internasional.
Chairul juga patut bersyukur karena mampu membuat para pemimpin dunia dan
delegasi asing berdecak kagum dan memuji APEC 2013 sebagai APEC terbaik yang
pernah dibuat.
Bahkan Presiden Filipina Benigno Aquino sebagai tuan rumah APEC 2015 mendatang,
mengaku sulit bagi Filipina membuat acara APEC seperti yang dilakukan oleh
Indonesia.
Hebatnya lagi, Chairul dan Pemerintah Indonesia melakukannya dengan dana yang
relatif minim, hanya Rp364 miliar.
Berikut ini petikan wawancara Sindonews dengan penulis buku 'Si Anak Singkong' tersebut di sela-sela briefing terakhir KTT APEC bertempat
di Media Center Bali Nusa Dua Convention Center semalam.
Sebagai wakil Ketua Pelaksana bagaimana
perasaan bapak menggelar KTT APEC 2013?
Saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, APEC telah berjalan secara baik, praktis
segala sesuatunya lancar. Pertama kita bisa menjadi tuan rumah yang
membanggakan bangsa Indonesia. Kedua, tamu-tamu negara merasa sangat nyaman,
senang dan merasa mendapatkan perlakuan yang baik. Kita sebagai tuan rumah
merasa puas (karena) tamu yang datang juga happy.
Apa bedanya APEC 2013 ini dibanding
APEC-APEC sebelumnya?
Yang pasti saya mendengar sendiri dari Presiden bahwa hampir seluruh kepala
negara yang hadir dalam APEC menyampaikan pujiannya kepada Presien Susilo
Bambang Yudhoyono. Terutama terhadap penyelenggaraan APEC, pengaturannya,
manajemen waktunya dan pelaksanaan secara keseluruhan.
Tentu saya mendengar komentar seperti itu (APEC yang terbaik). Ada beberapa
Duta Besar yang mengatakan sudah lebih dari 10 kali datang ke APEC, dan menurut
mereka ini yang terbaik. Kita sih bersyukur.
Ada presiden yang menyampaikan pujian
secara khusus?
Iya, ada langsung, misalnya (Benigno) Aquino dari Filipina. Kebetulan beliau
itu akan jadi tuan rumah (APEC) 2015. Dia mengatakan, 'Waduh
susah juga nih kita menyamakan apa yang telah dibuat oleh Indonesia. Saya
bilang 'dont worry Sir, you can hire me' (jangan
khawatir, anda bisa mempekerjakan saya).
Apa kunci penyelenggaraan APEC 2013
dengan anggaran Rp364 miliar?
Kuncinya adalah kita harus mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh seluruh
stakeholder yang
terkait dengan penyelenggaraan APEC. Misalnya para economic
leaders tentu kan karakternya beda-beda dan saya
mengambil terobosan dengan mengambil alih kendali daripada tamu-tamu pemimpin
itu dengan menempatkan Duta Besar kita di negara yang bersangkutan sebagai
orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang dibutuhkan oleh leaders dan delegasinya ke negara
tersebut.
Dubes-dubes tersebut bertanggung jawab memastikan bahwa tidak boleh ada leaders dan delegasi negara tersebut
yang tidak kita layani dengan baik. Jadi sebelumnya kita lihat butuh hotel
seperti apa, makanannya seperti apa dan kendaraannya masih kurang enggak. Dia
butuh apa, semua kita penuhi.
Ada keluhan tidak?
Sampai hari ini enggak ada. Semua Dubes kalau SMS saya menyampaikan ucapan
terima kasih dari kepala negara wilayah kerjanya atas arrangement luar biasa. Pokoknya
Alhamdulillah.
Persiapan APEC 2013 berapa lama?
Kepanitiaan dibuat dari tahun 2012, tapi aktif bekerja habis-habisan itu 3
bulan terakhir.
Suka duka persiapan APEC?
Banyak sekali, bisa satu buku itu kalau saya ceritakan (tertawa). Contohnya
saya pernah mengajak panitia jalan kaki dari VIP I Bandara (Ngurah Rai) sampai
ke pintu tol untuk mengontrol seluruh billboard dan spanduk yang ada di pinggir
kiri dan kanan yang kita lalui.
Harapannya buat penyelenggaraan APEC 2014
mendatang di China?
Kita berharap setiap negara dalam APEC menjadi tuan rumah yang baik, dan selalu
ingin jadi lebih baik dari sebelumnya. Kita harap China bisa melakukan hal yang
terbaik, dan presiden China Xi Jinping secara langsung telah sampaikan pujian
juga ke Presiden SBY dan SBY sudah sampaikan ke saya.
Para Pemimpin Dunia Hari Ini
Akhiri KTT APEC 2013
Selasa, 8 Oktober
2013, 07:09 Renne R.A Kawilarang, Santi Dewi
Para pemimpin KTT APEC 2013
berbaju batik endek khas Bali (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
BERITA
TERKAIT
VIVAnews - Pekan Konferensi
Tingkat Tinggi APEC di Bali berakhir hari ini, Selasa 8 Oktober 2013. Di sebuah
pertemuan tertutup di Hotel Sofitel, Nusa Dua, para pemimpin dan utusan khusus
21 anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik itu akan menghasilkan suatu
Deklarasi Bersama.
Inti deklarasi itu, menurut
agenda yang telah disepakati dalam pertemuan para menteri APEC, akan menegaskan
komitmen mereka mendukung liberalisasi perdagangan dan investasi global melalui
serangkaian langkah--mulai dari penurunan tarif, perbaikan infrastruktur, dan
kemudahan perjalanan di kawasan Asia Pasifik.
Akses yang lebih besar kepada
perempuan dan pengusaha kecil dan menengah kepada bantuan keuangan dan
teknologi dalam pengembangan bisnis mereka juga akan menjadi tekad yang
disepakati para pemimpin APEC dalam pertemuan puncak hari ini.
Selain itu, Presiden SBY juga dijadwalkan akan bertemu dengan para empat
pemimpin negara dari Kepulauan Pasifik yang diundang secara khusus di dalam
forum tersebut. Mereka adalah pemimpin negara dari Kepuluan Solomon, Karibati,
Marshall Island dan Fiji.
Pertemuan akan digelar pagi ini mulai pukul 08.30 WITA. Dalam pertemuan hari
ini, juga akan dilakukan sesi foto bersama para pemimpin negara APEC.
Sesi foto bersama merupakan salah satu momen bersejarah bagi negara tuan rumah.
Oleh sebab itu, Bupati Badung yang juga bertugas sebagai panitia bidang sarana
dan prasarana KTT APEC, Anak Agung Gde Agung, mengatakan seluruh area Hotel
Sofitel yang jadi lokasi pertemuan para pemimpin, telah didekorasi khas Bali.
Dekorasi tersebut terlihat mulai dari tiang pembungkus hingga umbul-umbul akan
menggunakan kain Bali. Selain itu juga akan terdapat penjor khas Bali yang
terpajang di sana.
"Jadi nanti apabila difoto, orang dapat langsung melihat dan tahu bahwa
KTT APEC itu dilangsungkan di Bali," ungkap Gde Agung beberapa waktu lalu.
KTT APEC 2013 akan ditutup dengan pengumuman deklarasi kesepakatan ke-20
pemimpin. Dalam sebuah dokumen yang diterima VIVAnews berisi konsep
deklarasi tersebut, terdapat beberapa poin yang dipastikan masuk antara lain
mengenai partisipasi wanita dalam perekonomian dengan menciptakan lingkungan
yang mendukung.
Caranya dengan memberikan
dukungan teknologi informasi, akses yang setara bagi mereka ke pendidikan dan
infrastruktur terkait.
Selain itu memfasilitas akses yang lebih besar terhadap pasar dan modal
khususnya bagi wanita pemilik usaha menengah dan kecil.
Usaha kecil dan menengah ikut dimasukkan ke dalam deklarasi tersebut yaitu
menyangkut promosi pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan akses keuangan
yang memenuhi syarat bagi usaha kecil menengah yang miskin.
Lalu ada kolaborasi di antara penegak hukum untuk melawan tindak korupsi,
penyuapan, pencucian uang, kejahatan domestik dan perdagangan ilegal.
Peran petani dan nelayan dalam deklarasi tersebut, tertulis, harus terus
dipromosikan untuk mencapai ketahanan pangan. Semua itu termaktub dalam poin
perkembangan yang berkelanjutan yang menjunjung kesetaraan.
Di poin promosi konektivitas, para pemimpin negara Asia Pasifik sepakat untuk
meningkatkan pertukaran mahasiswa antar negara APEC. Di tahun 2020, ditargetkan
sudah ada satu juta mahasiswa yang dapat berkuliah di seluruh universitas di
negara-negara Asia Pasifik.
Untuk mempromosikan pariwisata,
para pemimpin APEC sepakat untuk menindaklanjuti inisiatif fasilitas
perjalanan. Caranya dengan membuat perjalanan lintas negara lebih mudah diakses
dan nyaman.
Sementara di poin dukungan bagi sistem perdagangan multilateral dan pencapaian
Deklarasi Bogor, termaktub kemajuan penerapan dari daftar produk ramah
lingkungan (Environmental Good List). Upaya Indonesia untuk membuat daftar
tandingan di bawah poin promosi dan eksplorasi produk yang dapat berkontribusi
terhadap pertumbuhan, pembangunan pedesaan serta pengentasan kemiskinan,
terbuka lebar.
Poin tersebut tertulis di dalam konsep deklarasi KTT APEC 2013 di Bali.
Para pemimpin negara APEC turut menyambut baik tawaran Vietnam, Thailand, Papua
Nugini, dan Malaysia untuk menjadi tuan rumah KTT APEC tahun 2017, 2022,
2018 dan 2020.
Sementara untuk suvenir yang akan dihadiahkan oleh Indonesia kepada para
pemimpin APEC yakni berupa ukiran kayu patung Garuda Whisnu Kencana. Berbeda
dengan patungnya yang tidak lengkap, ukiran kayu patung ini sudah lengkap.
Pemilihan suvenir langsung dilakukan oleh Presiden SBY. Patung GWK yang
diberikan sebagai sovenir terbuat dari kayu panggal buaya, kayu lokal yang
hidup di semak-semak Bali.
Tekstur kayunya yang halus, menjadi pertimbangan sebagai bahan pembuat sovenir
tersebut.
Selanjutnya, China sudah
disepakati akan menjadi tuan rumah KTT APEC 2014 mendatang
KTT APEC, Para Pemimpin Dunia
Hasilkan "Deklarasi Bali"
Selasa, 8 Oktober
2013, 14:41 Renne R.A Kawilarang, Santi Dewi
Foto para Pemimpin Dunia pada
Pertemuan Puncak KTT APEC, 8 Oktober 2013 (ANTARA
FOTO/Prasetyo Utomo)
VIVAnews - Para pemimpin dan
utusan 21 ekonomi APEC hari ini telah menyepakati "Deklarasi Bali"
saat mengakhiri pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama
Ekonomi Asia Pasifik itu. Dalam deklarasi itu mereka sepakat Asia Pasifik telah
menjadi mesin bagi pertumbuhan global.
Salah satu yang digarisbawahi dari Deklarasi Bali adalah meningkatkan
keterhubungan (konektivitas) antaranggota
demi mengurangi biaya transportasi dan memperkuat rantai pasokan iklim bisnis
di kawasan Asia Pasifik. Melalui KTT ini, APEC pun menegaskan dukungan mereka
bagi Konferensi Tingkat Menteri organisasi perdagangan
dunia (wto), yang akan berlangsung di bali desember mendatang.
kesepakatan pertemuan puncak ktt apec itu disampaikan presiden susilo bambang
yudhoyono di hotel sofitel, nusa dua, bali. di hadapan 140 perwakilan media
terpilih, sby mengungkap selain harus meningkatkan konektivitas, juga ada enam
poin deklarasi bali yang dia garisbawahi.
kemudian,
ujar sby, di waktu yang bersamaan, semua anggota apec harus terus meningkatkan
infrastruktur untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
"Kami kembali menegaskan bahwa komitmen di antara negara anggota APEC
tetap kuat, seimbang, berkelanjutan dan mendukung perkembangan perekonomian
inklusif global," kata SBY.
Caranya, kata SBY, dengan memfasilitasi perluasan usaha kecil mikro menengah,
wirausaha anak muda dan perempuan. "UKM merupakan tulang punggung bagi
perekonomian Indonesia," imbuhnya.
Selain mendukung adanya konektivitas, diskusi selama dua hari di antara para
pemimpin APEC juga sepakat mengadakan kerjasama di bidang ketahanan pangan dan
air. Upaya-upaya ini, ujar SBY ditujukan untuk merespon adanya tantangan
peningkatan populasi dan dampak dari perubahan iklim. "Kami akan
melihat permasalahan itu dengan cara holistik," ujarnya.
Lima poin lainnya antara lain menyangkut kolaborasi kerjasama antara pemerintah
dengan sektor bisnis dengan memanfaatkan potensi Dewan Penasihat Bisnis APEC
(ABAC) untuk mencapai tujuan perdagangan terbuka, mendorong kerjasama
multilateral dengan berbagai kerangka arsitektur kemitraan lainnya seperti East
Asia Summit dan G20, adanya peningkatan perdagangan intra negara anggota APEC
dengan intra kawasan Asia Pasifik.
"Sistem perdagangan multilateral telah memberikan manfaat nyata bagi
negara anggota APEC," kata dia.
Terakhir, para pemimpin negara anggota sepakat untuk meningkatkan upaya
mencapai Deklarasi Bogor menjadi dua kali lipat di tahun 2020.
"Sejalan dengan komitmen itu, kami setuju untuk mengambil langkah lebih
jauh dalam memberdayakan dan melibatkan serta membuka kesempatan terhadap
berbagai pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam APEC dan mengambil
manfaat dari forum itu," ujarnya.
Usai menyatakan deklarasi ini, maka negara anggota APEC, kata SBY, harus
menunjukkan kepada dunia bahwa forum kerja sama ini memiliki peranan penting di
perekonomian global. Dia yakin negara anggota APEC akan berbagi tanggung jawab
untuk menjalankan komitmen yang telah dibuat bersama.
Dalam kesempatan itu, SBY turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu suksesnya penyelenggaraan KTT APEC 2013, khususnya terhadap
warga Bali.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Bali atas dukungan dan
keramahan yang mereka tunjukkan selama KTT APEC berlangsung," ungkap SBY.
Sementara di Bandara Ngurah Rai, terlihat beberapa pemimpin negara anggota APEC
sudah mulai meninggalkan tanah air. Sebagian langsung bertolak ke Brunei
Darussalam untuk menghadiri KTT ASEAN dan East Asian Summit.
Beberapa kepala negara yang telah meninggalkan Bali antara lain, Filipina,
China, Thailand dan Papua Nugini. Dengan berakhirnya KTT APEC 2013 di Bali,
maka secara otomatis tongkat keketuaan beralih ke China, di mana KTT APEC 2014
akan diselenggarakan di sana
Pemimpin Malaysia dan Rusia Puji
RI Sebagai Tuan Rumah KTT APEC
Selasa, 8 Oktober
2013, 16:43 Renne R.A Kawilarang, Santi Dewi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Main Gitar untuk Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT APEC 2013 di
Bali
VIVAnews - Sejumlah pemimpin
APEC memuji keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan perhelatan akbar
Pekan KTT Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik 1-8 Oktober 2013. Selain
mempertahankan tradisi berdialog,
KTT ini juga dianggap mencapai beberapa terobosan penting dalam mendukung
liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Abdul Razak, mengatakan bahwa KTT
APEC saat ini berlangsung dalam keadaan kondusif dan penuh dengan persiapan
yang matang. "Menurut saya, ini merupakan KTT APEC tersukses yang pernah
ada. Dari segi persiapan saja sampai harus diberikan masukan oleh Bapak
Presiden sendiri. Sekali lagi saya ucapkan selamat atas keberhasilan menjadi
tuan rumah penyelenggaraan KTT APEC 2013," ungkap Najib usai bertemu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono hari ini.
Sehari sebelumnya, Presiden Vladimir Putin dari Rusia memberi ucapan serupa.
"Saya berterima kasih kepada Indonesia yang secara luar biasa
menyelenggarakan Pekan KTT APEC ini. Tradisi berdialog sesama pemimpin di Asia
Pasifik bisa dipertahankan dan bahkan kian meningkat," kata Putin saat
menghadiri sesi APEC CEO Summit, Senin 7 Oktober 2013.
Melalui KTT di Bali ini, ungkap Putin, Rusia berencana memperluas kerjasama
industri energi dengan negara-negara di Asia Pasifik. "Rusia selama ini
mengekspor gas alam dalam jumlah besar ke negara-negara Eropa. Pada saat yang
sama, kami juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang energi di kawasan Asia
Pasifik," kata Putin.
Selain menyelamati SBY karena dianggap sukses jadi tuan rumah, PM Najib turut
memuji KTT APEC tahun ini karena substansi forum kerjasama Asia Pasifik telah
berhasil dicapai. "Dalam pernyataan pers yang disampaikan oleh Bapak
Presiden soal tujuh poin tadi dalam sangat tepat," kata Najib.
Tujuh poin yang disimpulkan dalam dua hari pertemuan puncak KTT APEC antara
lain mencakup pelipat gandaan upaya untuk mencapai Deklarasi Bogor di tahun
2020 mendatang, kesepakatan untuk meningkatkan perdagangan antara kawasan Asia
Pasifik atau intra kawasan.
Lalu, mempercepat proses APEC baik secara fisik, institusi dan konektivitas
antar warga, menegaskan kembali komitmen para anggota negara APEC untuk
mencapai pertumbuhan global yang inklusif, berkelanjutan, kuat dan seimbang,
meningkatkan kerjasama regional di bidang keamanan pangan, energi dan air.
Adanya sinergi dan kolaborasi di antara negara di kawasan Asia Pasifik dengan
membentuk kerjasama multilateral atau intra kawasan dan kolaborasi dengan
sektor bisnis melalui forum Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC).
Sementara SBY menyoroti hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia
yang mengalami pasang surut. Dia mengatakan apabila terjadi konflik di antara
kedua negara, itu merupakan sesuatu yang wajar.
Hal itu tidak saja dialami Indonesia dengan Malaysia, namun Indonesia dengan
negara tetangga yang lainnya. "Sebagai negara tetangga, tentu selalu ada
isu-isu yang dapat diselesaikan dengan baik. Namun secara strategis, hubungan
di antara mereka berjalan dengan baik," kata SBY.
Pemeliharaan hubungan diplomatik, ungkap SBY, sudah menjadi tanggung jawab
masing-masing kepala negara.
SBY Buka KTT
APEC 2013
REPUBLIKA.CO.ID,
NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka APEC CEO Summit
2013. Acara pembukaan dilakukan di Plenary Hall Bali International Convention
Center (BICC), Nusa Dua, Bali, pada Ahad (6/10) SBY tiba di lokasi acara pada
pukul 09:00 WITA didampingi oleh Ketua APEC CEO Summit 2013 dan Direktur
Pertamina Karen Agustiawan. Sebelum acara dimulai, delegasi APEC dihibur oleh permainan
biola Iskandar Widjaja yang membawakan lagu Indonesia Pusaka dan Tanah Airku.
Pidato pembukaan dibawakan oleh Ketua APEC CEO Summit 2013, Wishnu Wardhana.
Dalam pidato pembukaan Wishnu menekankan pada pentingnya kehadiran para CEO
dalam APEC. Ia kemudian mempersilahkan Presiden SBY untuk secara resmi membuka
APEC CEO Summit. Dalam pidatonya,
Presiden SBY menekankan penting sektor swasta dalam pertumbuhan ekonomi
regional dan global. SBY juga menyebutkan tiga prioritas Indonesia dalam APEC,
yakni meraih Bogor Goals, kesetaraan dan konektivitas. Presiden Direktur
perusahaan-perusahaan kelas dunia dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam CEO
Summit. Diantaranya adalah Presiden Direktur COFCO Frank Gaoning Ning, Presiden
Moody's Corporation Raymond McDaniel, Presiden KEIDANREN Hiromasa Yonekura, dan
Presiden FedEx Express Michael Ducker.